Minggu, 09 Januari 2011

Langkah-langkah Penyelesaian Masalah

Dalam proses Bimbingn dan Konseling terdapat beberapa langkah-langkah penyelesaian masalah. Misalnya seorang siswa kelas enam SD N 1 Poncowarno yang bernama Rafa memiliki banyak masalah dalam belajar maupun masalah sosial. Maka perlu dilakukan langkah-langkah penyelesaian masalah sebagai berikut:

1. Menentukan Masalah

Menentuakn masalah dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi masalah yang dialami klien terlebih dahulu. Misal, berdasarkan fenomena dan perilaku sehari-hari yang ditunjukkan di lingkungan sekolah dapat diidentifikasi bahwa masalah yang sedang dialami Rafa adalah:

a. Sering terlambat datang ke sekolah
b. Sering tidak mengerjakan PR
c. Sering mengantuk saat jam pelajaran berlangsung
d. Sering menyendiri dan dijauhi teman-teman
e. Sulit konsentrasi saat menerima pelajaran
f. Prestasi belajar menurun

Berdasarkan identifikasi di atas dapat diketahui bahwa Rafa memiliki 6 jenis masalah. Untuk menentukan masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu harus menggunakan skala prioritas. Penetapan skala prioritas berdasarkan akibat atau efek yang lebih besar apabila masalah itu tidak diselesaikan. Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka masalah yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah “prestasi belajar menurun” sehubungan Rafa sudah kelas V1, jadi dikhawatirkan apabila tidak segera diatasi maka tidak dapat mengakibatkan ketidaklulusan. Dengan siselesaikannya tersebut diharapkan dapat membantu berkurangya masalah-masalah yang lainnya.

2. Pengumpulan Data

Setelah menetapkan masalah kemudian pembimbing / konselor harus mengumpulkan data klien yang bersangkutan. Data yang harus dikumpulkan harus secara komprehensif (menyeluruh) yang meliputi data diri, data orang tua, data pendidikan, data kesehatan, dan data lingkungan.

a. Data diri siswa

Nama : Rafa Putra Kelana
Nama panggilan : Rafa
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Kebumen, 02 Februari 1999
Agama : Islam
Hobi : Bermain sepak bola
Alamat : Ds. Poncowarno Rt. 02 Rw. 01, Kec. Poncowarno, Kab. Kebumen

b. Data orang tua

Nama ayah : Arif Rohman
TTL : Purworejo, 25 Agustus 1981
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Penghasilan tiap bulan : Rp. 800.000,00/ bulani
Alamat : Ds. Poncowarno Rt. 02 Rw. 01, Kec. Poncowarno,
Kab. Kebumen
Nama ibu : Rachma Sartika
TTL : Kebumen, 5 Maret 1983
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Penghasilan : Rp. 500.000,00/ bulan
Alamat : Ds. Poncowarno Rt. 02 Rw. 01, Kec. Poncowarno,
Kab. Kebumen


c. Data pendidikan

Tingkat pendidikan : SD
Status sekolah : Negeri
Lokasi sekolah : Desa Poncowarno, Kec. Poncowarno,
Kab. Kebumen
Kelas : VI (Enam)

d. Data kesehatan

Riwayat penyakit : -

e. Data lingkungan

Bagai mana pola asuh dalam keluarga : Baik
Keadan lingkungan sekitar : Baik

Data-data tersebut dapat diperoleh melalui cara tes maupun nontes. Pengumpulan data melalui tes dapat dilakukan dengan tes IQ, tes hasil belajar, tes bakat, minat, dan lain sebagainya. Sedangkan melalui nontes dilakukan dengan observasi, angket, wawancara, studi kasus, kunjungan rumah, dan lain sebagainya.

3. Analisis Data

Data-data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara kuantitatif untuk data hasil tes maupun secara kualitatif untuk data nontes.

a. Melalui tes, dari data hasil tes belajar Rafa pada kebanyakan mata

pelajaran mendapat nilai 5, dan nilai rata-ratanya di bawah 5. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar anak tersebut rendah.

b. Melalui nontes, dilakukan dengan cara sosiometris yaitu dari 30 siswa di kelas VI

hanya 3 siswa yang mau bermain dengan Rafa. Jadi dapat dianalis bahwa Rafa cenderung tidak disukai oleh teman-temanya. Dari hasil analis tersebut dapat juga diketahu bahwa Rafa kurang mendapat perhatian orang tua terhadap sehingga dia memperoleh banyak permasalahan dalam belajar, dan dalam bersosialisasi terhadap teman-temannya.

4. Diagnosis

Diagnosis merupakan usaha konselor menetapkan latar belakang masalah atau faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada klien. Konselor bisa memanggil kilen yang bersangkutan lalu mengadakan wawancara face to face untuk mengetahui penyebab dari masalah tersebut. Pada masalah yang dialami Rafa pembimbing menetapkan penyebab dan latar belakang timbulnya masalah pada Rafa yaitu kurangnya perhatian dari kedua orang tuanya. Sedangkan faktor-faktor penyebab prestasi belajar Rafa yang rendah yaitu Sering terlambat datang ke sekolah sering tidak mengerjakan PR, sering mengantuk saat jam pelajaran berlangsung, sulit konsentrasi saat menerima pelajaran.

5. Prognosis

Setelah pembimbing mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya masalah pada klien kemudian konselor menentukan langkah-langkah bantuan yang akandilaksanakan dalam menyelesaikan masalah. Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh Rafa, pembimbing dapat memberikan bantuan misalnya, pengajaran remidial, les tambahan, dan memberikan bimbingan khusus seperti pengertian-pengertian, nasehat, motivasi, penguatan dan lain sebaginya.

6. Treatment (Terapi)

Setelah ditetapkan jenis dan langkah-langkah pemberian bantuan kemudian pembimbing melaksanakan jenis bantuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini konselor membantu klien memberikan solusi penyelesaian masalahnya secara riil dalam kehidupan sehari-hari baik dari segi bimbingan belajar maupun bimbingan sosialnya.

7. Follow Up (Evaluasi)

Evaluasi ini dilakukan untuk melihat berhasil tidaknya upaya bantuan yang telah dilakukan. Dalam masalah ini apakah prestasi belajar Rafa sudah meningkat atau belum. Jika sudah meningkat, hal ini mengindikasikan bahwa bimbingan belajar yang dilakukan telah berhasil. Apakah Rafa sudah memiliki banyak teman atau belum. Jika sudah memiliki banyak teman, hal ini berarti bahwa bimbingan sosialnya sudah baik dan berhasil. Langkah- langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh pembimbing yaitu tidak berhenti untuk memberilan bimbingan dan konseling terhadap Rafa, agar Rafa dapat memperoleh perhatian tidak hanya dari orang tua saja melaikan dari guru dan juga dari teman-temanya. Jadi Rafa akan merasa bahwa dirinya tidak sendiri lagi dan dapat mendapat motivasi dalam belajar.

1 komentar: