Kamis, 28 Oktober 2010

Apakah Kita Sudah Termasuk Guru Profesional????

Wacana tentang guru profesional sudah tidak asing lagi dikalangan publik seiring dengan tuntutan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh banyak kalangan mutu pendidikan Indonesia dianggap masih rendah. Guru adalah salah satu faktor menentukan dalam konteks meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas karena guru adalah garda terdepan yang berhadapan langsung dan berinteraksi dengan siswa dalam proses belajar mengajar. Mutu pendidikan yang baik dapat dicapai dengan guru yang profesional dengan segala kompetensi yang dimiliki. Namun, pada kenyataannya banyak ditemui bahwa pilihan profesi guru sebagai pilihan profesi terakhir. Profesi ini dirasa kurang bonafide, dekat dengan status sosial menengah ke bawah, bergaji kecil, kurang sejahtera, dan tidak sedikit yang hidup dibawah garis kemiskinan. Bahkan ada guru yang diambil dengan asal comot. Yang penting ada yang mengajar.
Oleh karena itu dalam artikel ini akan dibahas tentang apa pengertian guru profesioanal, bagaimana menjadi guru yang profesional, dan apa saja hambatan-hambatan menjadi guru profesioanal.

A. Pengertian Guru Profesional
Istilah profesional sudah cukup dikenal oleh semua pihak. Profesional mempunyai makna orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan “professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun informal. Pengakuan secara formal diberikan oleh suatu badan atau lembaga yang mempunyai kewenangan untuk itu, yaitu pemerintah dan atau organisasi profesi. Sedang secara informal pengakuan itu diberikan oleh masyarakat luas dan para pengguna jasa suatu profesi. Dalam RUU Guru (pasal 1 ayat 4) dinyatakan bahwa: “profesional adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian dan pengabdian diri kepada pihak lain”.
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal, dan sistematis. Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen (pasal 1) dinyatakan bahwa: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.
Guru profesional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal terhadap kompetensi kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Pengakuan ini dinyatakan dalam bentuk surat keputusan, ijazah, akta, sertifikat, dsb baik yang menyangkut kualifikasi maupun kompetensi.

B. Bagaimana Menjadi Guru yang Profesional
Tidak mudah menjadi guru yang profesional, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang profesional.
Pertama. Selalu mempunyai energi untuk siswanya. Seorang guru profesional selalu menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.
Kedua. Mempunyai tujuan jelas untuk pelajaran. Seorang guru profesional menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.
Ketiga. Mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif. Guru profesional memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

Keempat. Mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik. Seorang guru profesional memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif, membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.
Kelima. Bisa berkomunikasi dengan orang tua siswa. Guru profesional menjaga komunikasi terbuka dengan orang tua dan membuat mereka selalu mengikuti informasi tentang apa yang sedang terjadi di dalam kelas dalam hal kurikulum, disiplin, dan informasi lainnya. Mereka selalu bersedia memenuhi panggilan telepon, rapat, email dan sekarang, twitter.
Keenam. Mempunyai harapan yang tinggi kepada siswanya. Guru profesional memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka.
Ketujuh. Memiliki pengetahuan tentang kurikulum. Guru profesional memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya. Mereka berusaha memastikan pengajaran mereka memenuhi standar-standar itu.
Kedelapan. Memiliki pengetahuan tentang subyek yang diajarkan. Hal ini mungkin sudah jelas, tetapi kadang-kadang diabaikan. Guru profesional memiliki pengetahuan yang luar biasa dan antusiasme untuk subyek yang mereka ajarkan. Mereka siap untuk menjawab pertanyaan dan menyimpan bahan menarik bagi para siswa, bahkan bekerja sama dengan bidang studi lain demi pembelajaran yang kolaboratif.
Kesembilan. Selalu memberikan proses pembelajaran yang terbaik untuk siswanya. Seorang guru yang baik bergairah mengajar dan bekerja dengan siswanya. Mereka gembira bisa mempengaruhi siswa dalam kehidupan mereka dan memahami dampak atau pengaruh yang mereka miliki dalam kehidupan siswanya, sekarang dan nanti ketika siswanya sudah beranjak dewasa.
Kesepuluh. Mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswanya. Seorang guru yang baik mengembangkan hubungan yang kuat dan saling hormat- menghormati dengan siswa, dan membangun hubungan yang dapat dipercaya.

C. Hambatan-Hambatan Menjadi Guru Profesional
Untuk menjadi guru yang profesional tidaklah mudah, ada beberapa hambatan yang mungkin dihadapi oleh seorang guru profesional, diantaranya adalah sebagai berikut.
Gaji yang terlalu pas-pasan bahkan mungkin kurang. Gaji yang pas-pasan memaksa seorang guru untuk mencari nafkah tambahan seusai jam kerja. Hal ini mengakibatkan tidak memiliki kesempatan untuk membuat persiapan mengajar dengan membaca ulang materi pelajaran yang akan diajarkan besok hari. Hal ini dapat mengurangi kesiapan dan penampilan guru di muka kelas.
Tugas-tugas administrasi yang memberatkan. Banyak tugas-tugas administrasi yang harus dikerjakan seorang guru yang tujuannya untuk meningkatkan profesionalitas seorang guru. Ternyata tugas-tugas ini menjadi beban yang cukup berat dan hampir tidak ada manfaatnya untuk menambah penampilan dan kesiapan seorang guru di muka kaelas. Sebagian besar tugas administrasi dibuat dengan setengah terpaksa hanya untuk menyenangkan hati atasan. Sebagai contoh, seorang guru diwajibkan membuat KTSP, Silabus dan banyak tugas lainnya, yang memaksa seorang guru harus menuliskan uraian yang sama pada tugas pertama dan ditulis ulang pada tugas kedua dan tugas ketiga. Semuanya ini tidak pernah dipakai untuk meringankan beban mengajar di kelas karena tugas-tugas tersebut tidak pernah dibaca lagi pada sedang mengajar. Seorang guru lebih suka membuka dan membaca buku pegangan mengajar daripada membawa Program Satuan Mengajar, Analisis Materi Pelajaran ataupun Rencana Pembelajaran. Tugas-tugas ini memang sangat berguna bagi seorang calon guru. Tapi bagi guru yang sudah mengajar lebih dari tiga tahun , tugas ini hanya merupakan pekerjaan yang sia-sia karena hanya akan dikerjakan, lalu disimpan dalam lemari dan baru akan diperlihatkan jika dapat kebagian pengawas, yang akhirnya masuk keranjang sampah dan ditahun berikutnya dia harus menulis ulang pekerjaan itu.

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa guru profesional adalah guru yang telah mendapat pengakuan secara formal terhadap kompetensi kerja seorang guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya berdasarkan ketentuan yang berlaku. Untuk menjadi guru yang profesional perlu melakukan beberapa tindakan diantaranya adalah selalu mempunyai energi untuk siswanya, mempunyai tujuan jelas untuk pelajaran, mempunyai keterampilan mendisiplinkan yang efektif, mempunyai keterampilan manajemen kelas yang baik, dapat berkomunikasi dengan orang tua siswa dengan baik, mempunyai harapan yang tinggi kepada siswanya, memiliki pengetahuan tentang kurikulum, memiliki pengetahuan tentang subyek yang diajarkan, selalu memberikan proses pembelajaran yang terbaik untuk siswanya, dan mempunyai hubungan yang berkualitas dengan siswanya. Ada beberapa hambatan menjadi guru profesional yaitu, gaji yang terlalu pas-pasan bahkan mungkin kurang dan tugas-tugas administrasi yang memberatkan.
Oleh karena itu agar tujuan guru profesional tercapai hendaknya pemerintah segera merealisasikan anggaran pendidikan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, agar seorang guru dapat segera melaksanakan program-program kerjanya. Dan seorang guru hendaknya tidak hanya mengejar sertifikasi saja, namun menerapkan metode pembelajaran yang sesuai agar tujuan pendidikan nasional segera terwujud.







DAFTAR PUSTAKA

http://gurukreatif.wordpress.com/2009/11/06/10-ciri-guru-profesional/
http://zainurie.wordpress.com/2007/05/02/bagaimana-menjadi-guru-yang-baik-profesional/
http://geografi.upi.edu/?mod=article/view/12
http://zainurie.wordpress.com/2007/05/02/hambatan-hambatan-menjadi-guru-yang-profesional/




























ARTIKEL POPULER

GURU PROFESIONAL
TUGAS MATA KULIAH
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2

Dosen Pengampu :
Drs. Suhartono, M.Pd.












Disusun oleh :
Nama : Yanti Rakhmawati
NIM : K7109209
Kelas : 111B
No. Urut : 31


PROGRAM S1 PGSD KAMPUS VI KEBUMEN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar